Banten

Tukang Sewa Bantal Mengaku Setor ke Petugas Kapal

Administrator | Senin, 17 Oktober 2016

MERAK - Mesti penumpang sudah membayar, tapi sejumlah fasilitas di kapal ferry justru dibuat untuk segelintir orang. Bagi penumpang yang ingin menikmati layanan lebih, harus membayar lagi ke petugas yang mengambil keuntungan pribadi dari sewa alat istrahat dan sewa ruangan ber AC.

Mesti sudah membayar ongkos kapal namun penumpang masih di kenakan biaya tambahan. Untuk ruangan ber AC penumpang harus membayar Rp10.000, sewa bantal Rp5000, dan sewa tiker Rp5000.

Belum lagi harga makanan dan minuman yang naik mencapai 500 hingga 1.000 persen dari harga normal. Seperti rokok dijual dengan harga Rp25.000/bungkus, air mineral ukuran sedang Rp10.000, bahkan harga mie instan dijual seharga Rp15.000 hingga Rp20.000/bungkus.

Yang Seharusnya setiap ruangan selalu di jaga satpam, namun tak terlihat satupun apalagi petugas yang memandu penumpang. Di dalam ruangan hanya terlihat pos satpam berisi bantal dan tiker.

Salah satu tukang sewa bantal dan tiker Suhaeri mengaku, sudah hampir tiga tahun bekerja jadi tukang sewa bantal dan tiker di kapal ferry tersebut. Dirinya menyewakan bantal dan tiker seharga Rp.5000 perbuah. Suhaeri mengaku setor ke anjungan mualim 3 kapal bernama Asep Mualim yang berpangkat perwira.

"Saya sudah hampir kurang lebih tiga tahun mas kerja di sini. Bantal dan tiker saya sewakan ke panumpang seharga Rp5000 sekali pakai. Dan saya setor ke ajungan mualim 3, Pak Asep namanya. Dia pangkatnya perwira di sini," ungkap Suhaeri.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak PT ASDP belum bisa ditemui untuk konfirmasi lebih lanjut. Meneger PT ASDP selalu dibilang tidak ada di tempat. (man)