Bisnis

Strategic Situation Analysis Pariwisata Indonesia Dilirik Dunia

Administrator | Senin, 17 April 2017

TANGERANG - Jumlah penerbangan ke destinasi wisata di Indonesia terasa lesu. Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat mengunjungi AirNav Indonesia di Tangerang belum lama ini.

Menyikapi hal tersebut, pihak PT Angkasa Pura II berbenah guna menciptakan gairahnya kunjungan para wisatawan datang mengunjungi lokasi wisata di Indonesia.

Direktur PT Angkasa Pura II Awaludin menjelaskan, peran Bandara sangat berdampak sebagai bisnis ekosistem terhadap meningkatkan jumlah penerbangan dari segi perkembangan pariwisata di Indonesia.
 Berbagai strategi pun dipaparkan agar sektor pariwisata dapat dilirik wisatawan luar negeri.

Ia juga menjelaskan taktikal terkait hal itu,dan berupaya jajarannya untuk menerapkan beberapa strategi tersebut. "Untuk itu Bandara harus punya daya saing. Harus mempunyai service yang baik. Turis itu tidak mau ribet, mereka mau pelayanan cepat dan nyaman," ujar Awaludin pada Senin (17/04/2017).

Kata dia, PT Angkasa Pura II melakukan beberapa pendekatan untuk melancarkan hal ini. PT Angkasa Pura II merumuskan model tiga pilar. "Kami melakukan pendekatan 3 T. Yakni strategi tarif, trafic analisis, dan pengoptimalan teknologi," ucapnya.

Menurut Awaludin, implementasinya saat ini di beberapa Bandara harus digital airport. Hal itu bertujuan untuk menunjang kedatangan para turis. "Kami mulai mendalami kedekatan, untuk meningkatkan slot penerbangan. Dengan cara pembangunan di setiap Terminal yang ada, perluasan Bandara dengan membangun runway 3, dan pembenahan di sisi udara," ucapnya.

Menurutnya AP II menangani 13 Bandara di Indonesia dengan delapan bandara sudah bertaraf internasional. "Ada empat wilayah yang diprioritaskan menuju destinasi wisata," terangnya.

Keempat bandara tersebut, Kualanamu Medan yang berdekatan dengan Danau Toba, Tanjung Pinang dengan Pantai Kelayang, Aceh dengan Pulau Weh, dan Bandara Soetta berdekatan dengan Pulau Seribu serta Tanjung Lesung.
 
"Proyeksi tahun ini kami menargetkan 100 juta penerbangan internasional dengan kedatangan para penumpang dari berbagai luar negeri," jelasnya. (fik/sam)